Feeds:
Pos
Komentar

Archive for Maret, 2010

Tebet Picung





Read Full Post »

BENGKULU–MEDIA INDONESIA: Kabupaten Lebong terancam terisolasi akibat beberapa poros jalan menuju daerah itu terdapat puluhan titik rawan longsor, terutama pada saat hujan.

“Selama dua pekan terakhir ini terjadi longsor di 15 titik hingga tanahnya menimbun badan jalan. Tak pelak, terjadi kemacetan arus lalu lintas di jalan itu,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lebong Budi Haryanto, Jumat (19/3).

Daerah rawan longsor terparah sering terjadi pada poros jalan provinsi yang menghubungkan Bengkulu Utara-Lebong, Lebong-Kota Curup, dan Muara Aman-Kecamatan Pinang Belapis di perbatasan Taman Nasional Krinci Seblat (TNKS).

Sementara itu, Pemkab Lebong hanya memiliki satu unit alat berat yang kondisinya sudah tua. Jika terjadi tiga titik mencana longsor dalam sehari, penanganannya memakan waktu hingga belasan jam atau tergantung besarnya longsoran tersebut.

Ia mengatakan bahwa Kabupaten Lebong yang dikelilingi kawasan hutan lindung dan TNKS sangat rawan akan terjadi longsoran, apalagi di sekitar kiri-kanan jalan provinsi sudah terbuka menjadi perkebunan rakyat.

Menurut dia, seyogianya disepanjang jalan tersebut tidak boleh dibuka karena pohon-pohon besar yang ada di kawasan itu bisa menahan longsoran tersebut. “Pada kenyataannya sudah menjadi areal kebun masyarakat meski lokasinya sangat terjal,” tuturnya.

Sebelumnya Bupati Lebong Drs. Dalhadi Umar mengatakan bahwa poros jalan provinsi yang tak kunjung selesai terdapat pada jalur Lebong-Bengkulu Utara yang panjangnya sekitar enam kilometer.

Jalan yang rusak sangat parah itu berada di bagian atas perbukitan (Bukit Resam) sehingga apabila musim hujan sering kali terjadi longsor dan jalannya berupa tanah merah.

Akibat jalan yang tak kunjung selesai itu, Kabupaten Lebong terancam kembali terisolasi karena satu-satunya jalan alternatif yang sangat singkat menuju Kota Bengkulu hanya lewat Kabupaten Bengkulu Utara.

Ketua Bappeda Provinsi Bengkulu Ir.H.M. Nasysha mengatakan, “Poros jalan menuju Lebong dari arah Kota Curup, Kabupaten Lebong sepanjang 80 km mulai tahun ini akan ditingkatkan statusnya menjadi jalan nasional.

Bila dana memungkinkan, kata dia, termasuk poros Lebong-Bengkulu Utara juga akan diselesaikan 100 persen pengaspalannya. Apalagi jalan itu sebelumnya pernah dibiaya dana luar negeri.

“Karena kontraktornya tidak menyelesaikan proyek itu tepat waktu, maka proses penyelesaiannya terhambat,” katanya menjelaskan. (Ant/OL-07)

Read Full Post »

Penulis : Marliansyah (MEDIA INDONESIA)
BENGKULU–MI: Tenaga pengawas Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang berjumlah dua orang di Kabupaten Lebong, Bengkulu, dinilai masih sangat minim.

Kurangnya tenaga pengawas itu diungkapkan Bupati Lebong Dalhadi Umar, Minggu (21/3). Pasalnya, hampir 73 persen luasan daerahnya masuk dalam kawasan TNKS. Selain itu, posisi wilayahnya berjarak sekitar 90 kilometer di utara Kota Bengkulu.

“Tenaga pengawas TNKS yang ada hanya berjumlah dua orang sehingga pengamanannya kurang dapat berjalan dengan optimal dan kebutuhan itu polisi hutan segera ditambah,” jelas Dalhadi.

“Luas hutan TNKS didaerah itu mencapai 113.000 hektare dan sebagian daerah Kabupaten Lebong masuk dalam kawasan tersebut,” tambahnya.

Lebong merupakan kabupaten konservasi karena sebanyak 73 persen luas wilayahnya adalah TNKS sekaligus sebagai paru-paru dunia yang harus di lestarikan.

Selama ini, kata dia, polisi hutan yang berugas mengawasi dan pengamanan TNKS hanya berjumlah dua orang sehingga pencurian kayu, perambahan, dan pengrusakan terus terjadi. Kekurangan tersebut, hingga saat ini terus terjadi mengakibatkan kerusakan TNKS oleh perambahan, pembalakan liar, dan pencurian sekaligus perburuan satwa langka.

Untuk mengatasi permasalahan itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong sudah memintah ke pemerintah pusat untuk segera menambah tenaga Polhut. “Surat permohonan dan pertemuan sudah dilakukan dengan harapan adanya penambahan petugas pengamanan TNKS karena selama ini masih sangat minim dan jauh dari harapan,” ujarnya. (MY/OL-03)

Read Full Post »